Serie B Brasil Babak 12: Data Tidak Bohong (Kecuali Saat Ia Melakukannya)

Ketika 1+1 Sama dengan Sakit Kepala

Menyaksikan Volta Redonda vs Avai berakhir 1-1 terasa seperti melihat dua matematikawan berdebat tentang kesalahan pembulatan - secara teknis benar tetapi sangat tidak memuaskan. Spreadsheet saya memprediksi lebih banyak gol dari serangan Avai (1.9 xG), tetapi mereka membutuhkan penyama kedudukan menit ke-78 untuk menyelamatkan satu poin. Sementara itu, kemenangan Botafogo-SP 1-0 atas Chapecoense membuktikan bahwa terkadang sepak bola menertawakan statistik penguasaan bola (34% - terendah di babak ini).

Kasus Menarik Goiás

Di sinilah otak INTJ saya menjadi bersemangat. Goiás menang dua kali dalam babak ini meski kalah dalam jumlah tembakan - pertama melawan Minas Gerais Athletic (2-1 dengan 9 tembakan versus 15 lawan) lalu melawan Chapecoense (skor sama). Entah mereka telah menguasai transisi defensif lebih baik daripada Mourinho sekitar 2010, atau Lady Luck berutang makan malam pada mereka. Perbedaan xG mereka (-0.7 di kedua pertandingan) menyarankan… minggu-minggu menarik yang akan datang.

Kemacetan Jadwal atau Evolusi Taktik?

Empat tim bermain dua kali dalam babak ini karena penjadwalan ulang. Data menunjukkan:

• Avai: Menang 2-1 atas Paraná lalu kalah 4-0 dari Minas Gerais - ketidakkonsistenan klasik ‘midtable’.
• Minas Gerais Athletic: Hancurkan 4-0 itu datang setelah tiga kali seri berturut-turut. Kucing saya bisa memprediksi varians mereka.
• Volta Redonda: Seri lalu menang - menunjukkan ketahanan yang kami harapkan dari calon promosi.

Cerita sebenarnya? Tujuh dari dua belas pertandingan mencetak gol setelah menit ke-75. Pelatih kebugaran layak dapat kenaikan gaji.

Apa Selanjutnya?

Perhatikan:

1. Criciúma - Tingkat konversi tendangan sudut mereka (27%) memimpin liga.
2. Pertahanan Paraná - Hanya kebobolan dua kali dari permainan terbuka dalam 5 pertandingan terakhir.
3. Pertandingan tertunda Amazonas FC - Siapa yang tidak suka tim bernama hutan hujan?

Pikiran akhir: Di liga di mana 40% pertandingan berakhir imbang, mungkin kita semua terlalu menganalisis.